• https://easj.aliraqia.edu.iq/https://jurnal.harapan.ac.id/https://jurnal.ppi.ac.id/https://ejournal.uki.ac.id/https://jurnal.staim-probolinggo.ac.id/https://ejurnal.unima.ac.id/https://murninetsv2.planmalaysia.gov.my/https://revista.univo.edu.sv/https://publishing.fgu-edu.com/https://ijelict.acu.edu.ng/https://joqs-uok.com/
  • Mahasantri Ma’had Aly MUDI Ikuti Pelatihan Penguatan Nilai-Nilai Integritas Dan Antikorupsi Kemenag RI - Ma'had Aly MUDI %

    Mahasantri Ma’had Aly MUDI Ikuti Pelatihan Penguatan Nilai-Nilai Integritas dan Antikorupsi Kemenag RI

    Sebanyak 54 mahasantri penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari berbagai Universitas dan Ma’had Aly di Indonesia, termasuk Tgk. Zulfikri, S.Ag., mahasantri Marhalah Tsaniyah Ma’had Aly MUDI, mengikuti pelatihan penguatan nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia ini berlangsung selama tiga hari, mulai 12 hingga 14 Desember 2024, bertempat di Naraya Hotel, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Tgk. Zulfikri berhasil terpilih mengikuti pelatihan ini setelah melewati proses seleksi ketat berupa penilaian esai dan video gagasan terkait penguatan nilai-nilai antikorupsi.

    Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Agama RI dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas tinggi. Melalui program ini, Kementerian Agama berupaya membentuk santri-santri berprestasi yang siap menjadi pelopor perubahan, khususnya dalam upaya memerangi korupsi di lingkungan pesantren, kampus, dan masyarakat luas.

    Dengan membekali para peserta nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan etika antikorupsi, Kementerian Agama berharap mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan budaya bersih dan berintegritas di berbagai lini kehidupan.

    Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. Basnang Said, M. Ag dalam sambutannya ketika pembukaan kegiatan menegaskan pentingnya peran mahasantri dalam memerangi korupsi. “Korupsi adalah perusak masa depan bangsa. Ia tidak hanya merusak ekonomi negara, tetapi juga merusak moralitas dan tatanan sosial. Santri harus menjadi garda terdepan dalam memerangi korupsi, mulai dari diri sendiri, keluarga, pesantren, hingga masyarakat luas,”

    Kegiatan ini bekerja sama Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada dan penyuluh antikorupsi KPK sebagai narasumber utama, menghadirkan pelatihan dan diskusi mendalam tentang nilai-nilai antikorupsi. Para peserta dibekali wawasan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi praktik korupsi, sekaligus menanamkan pentingnya integritas dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

    Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Dr. H. Faisal Ali Hasyim, SE., M.Si,  juga menegaskan bahwa integritas adalah modal utama dalam membangun bangsa yang maju. “Integritas bukan hanya tentang kepatuhan pada aturan, tetapi juga tentang kesadaran untuk selalu melakukan yang terbaik, meskipun tidak ada yang mengawasi. Integritas adalah nilai yang menentukan kualitas individu dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dari masyarakat,” ungkapnya.

    Kementerian Agama menegaskan komitmennya mencetak generasi muda cerdas dan berintegritas untuk mendukung Indonesia yang bersih dan bermartabat. Mahasantri PBSB diharapkan menjadi agen perubahan, menyebarkan nilai kebaikan dan memerangi korupsi demi masa depan bangsa yang lebih cerah dan menuju arah Indonesia emas 2045.

    Share

    Add Your Comments

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *