Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) Ma’had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga, menyelenggarakan Mubahasah Eksklusif di bale beton Dayah MUDI (Senin, 13/06/22). Acara ini mengusung tema “Tradisi Intelektual Sebagai Wujud Eksistensi Mahasantri Dalam Menjawab Problematika Terkini Melalui Pendekatan Kitab Kuning” dengan materi mubahasah “Konsep Mashlahah Mursalah Dalam Penetapan Hukum Islam”.
Guru mushahhih pada acara mubahasah kali ini terdiri dari 4 orang, yaitu Tgk. H. Muhammad Iqbal, S. HI, Tgk. Muhammad Yusuf, Tgk. Mustafa Kamal dan Tgk. Mazani, M. Ag. Sedangkan moderator hanya 2 orang, yaitu Tgk. Muammar, S. Ag dan Tgk. Muhammad Huzaifi, S. Ag. Mubahasah diikuti oleh Mahasantri yang berjumlah sebanyak 35 orang perwakilan dari berbagai semester, yang mana mereka merupakan Mahasantri berprestasi pada ajang perlombaan Mubahasah sebelumnya disetiap semester, yang dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap perdana diselenggarakan pada Sabtu, 30 Oktober 2021. Sedangkan tahap kedua diselenggarakan pada Rabu, 26 Januari 2022.
Tgk. Mazani, M. Ag, selaku mushahhih mengatakan: “Bahstul Masail yang sudah menjadi rutinitas diskusi ilmiah di Ma’had Aly MUDI adalah sebagai ajang belajar dan mengasah kemampuan bagi Mahasantri dalam menjawab dan memberi solusi hukum bagi masyarakat. Biasanya materi yang dikaji, berkaitan dengan hukum-hukum kekinian. Namun materi kajian kali ini adalah Konsep Mashlahah Mursalah, yang fokus mendiskusikan tentang bagaimana para Mujtahid menjadikan hal ini sebagai media menjawab hukum, keakuratan definisi, kriteria dan ketentuan-ketentuan yang harus ada pada Mashlahah Mursalah itu sendiri dan juga legalitas siapa yang seharusnya menggunakan Mashlahah Mursalah.”
“Mahasantri yang menjadi peserta mubahasah hari ini terlihat begitu antusias dan aktif ketika menyampaikan hujjah mereka dalam forum bahstul masail. Diskusi berlangsung alot, ada yang mengkritisi argument mubahits lainnya, ada yang mencoba memperkaya referensi, dan juga ada yang berusaha untuk mencari makna tersirat dari teks kitab yang dibaca. Kita berharap lewat mubahasah ini, spirit muthala’ah Mahasantri semakin meningkat sehingga akan mampu menjadi ptaktisi fikih yang dapat memecahkan persoalan umat di masa mendatang.” Ujar Tgk. Muhammad Iqbal Jalil, S. HI, selaku mushahhih dan juga bidang kemahasantrian Ma’had Aly.
“Mubahasah kali ini sangat spesial dan menarik, disamping materi merupakan problem yang sedang trending saat ini, juga objek kajian yang dibahas adalah seputar Ushul Fiqh. Hal ini berbeda dengan materi sebelumnya yang hanya membahas tentang persoalan fikih. Para mubahits sangat bergairah dalam menyampaikan pendapat dan tanggapannya. Para guru mushahhih juga tidak kalah semangat dalam menanggapi pendapat-pendapat yang diutarakan mubahits, sehingga mushahhih dan mubahits merasa kurangnya waktu yang diberikan panitia.” Ujar Tgk. Muammar, S. Ag, selaku moderator.
Ketua panitia, Tgk. Muhammad Nasir, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. Beliau berharap kedepannya semakin sukses dan juga berkembang. Hal ini juga disampaikan oleh ketua BEM, Tgk. Muhammad Khalidin.
“Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru pentashih, moderator dan notulen atas partisipasinya dalam menyukseskan acara ini. Saya sangat bangga dan kagum dengan kinerja dan kekompakan dari anggota BEM dan juga bangga dengan semangat adek-adek peserta. Saya berharap kedepan acara ini semakin sukses dan juga berkembang.” ujar Tgk. Muhammad Nasir selaku ketua panitia.
“Terimakasih kepada guru-guru yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan acara Mubahasah Eksklusif ini. Alhamdulilah acara berjalan dengan lancar, sukses dan sangat memuaskan. Semoga kedepannya lebih baik lagi.” ujar Tgk. Muhammad Khalidin selaku ketua BEM.
Acara di akhiri dengan arahan dan nasehat serta motivasi dari para guru pentashih, yaitu Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, S. HI, Tgk. Muhammad Yusuf, Tgk. Mustafa Kamal dan Tgk. Mazani, M. Ag, kemudian acara dilanjutkan dengan foto bersama. (Busyro)
[learn_press_profile]