KPM Berakhir, Peserta Beri Penghargaan Mahasantri Berprestasi

Ma’had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga menutup kegiatan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) untuk angkatan ke-3 Marhalah Ula (M1), (Kamis, 10/03/22). Acara penutupan berlangsung khidmat dan antusias diikuti oleh seluruh anggota KPM, pengurus KPM dan mahasantri dengan mengambil tempat di Bale Beton.

Dalam sambutan penutupan KPM mahasantri, Ketua pelaksana KPM, Tgk. Alauddin, M.Pd beliau menyampaikan bahwa KPM merupakan wadah yang disediakan untuk membekali diri dengan ilmu serta belajar cara dan metode menyampaikan ilmu. Makanya di antara program KPM adalah mengajar santri baru.

Agenda KPM ini telah berlangsung  selama satu tahun. Berbagai agenda telah dibuat dan dilaksanakan bertujuan untuk menunjang kualitas santri dan mahasantri oleh anggota KPM. Di antaranya adalah Mendidik dan membekali santri baru dalam membaca kitab turast (kuning) menggunakan metode Tashil Thullab, yaitu metode mudah membaca kitab. Kegiatan lain dilaksanakan menyimak setoran hafalan Kitab Lubb al-Ushul  karya Imam Zakariya al-Anshari dan Kitab Minhaj al-Thalibin karya Imam Nawawi yang diwajibkan bagi mahasantri semester awal.

Pada acara tersebut anggota KPM memberi apresiasi berupa hadiah dan sertifikat kepada mahasantri berprestasi yang berhasil mengkhatam hafalan kitab Lubb al-Ushul jauh hari lebih awal dari masa sidang munaqasyahJumlah mahasantri yang berhasil tersebut 12 orang yaitu: Tgk. Attaillah Qudri al-Yusufi (Peureulak), Tgk.  Safri Hayyan (Subulussalam), Tgk. Yasir Ariansyah (Tangse), Tgk. Teuku Muarrif (Jeunieb), Tgk. Fazlul Fazil (Matangkuli), Tgk. Muhammad Hizkil (Balok Tanoh), Tgk. Ariandi (Idi), Tgk. Martunis (Panton Labu), Tgk. Muzakkir (Benua Raja), Tgk. M. Muqsal Mina (Matang Neuheun), Tgk. T.M. Tajul Akhyar Shah (Lhokseumawe), dan Tgk. Farid Azizullah Darmawansyah (Banda Aceh).

cara diakhiri dengan tausiyah beserta doa oleh Waled Zulfitri. Dalam tausiah singkatnya Waled menyampaikan bahwa keberadaan Ma’had Aly perlu disyukuri dan dimaksimalkan oleh santri. “Kita sebagai santri tidak boleh minder, harus semangat dalam belajar apalagi ada Ma’had Aly maka itu saban lage ro kuah dalam bu (seperti tumpah kuah dalam nasi).” Artinya sangat tepat dipilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi. (Busro).

Share

Add Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *